Tim riset Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil mendapatkan hibah penelitian dari Dana Ilmu Pengetahaun Indonesia (DIPI) senilai 4,9 milyar. Dari ratusan proposal yang terdaftar, hanya 11 tim yang berhak mendapatkan dana hibah ini. USK menjadi satu-satunya institusi di pulau Sumatera yang berhasil menerima hibah dari lembaga bergengsi ini.
Tim USK sendiri diketuai oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng bersama tujuh anggota tim dari Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran USK. Ketujuh peneliti tersebut yaitu Prof. Dr. dr. Maimun Syukri Sp.PD-KGH, Dr. Ir Hamdani Umar MT., Dr. Ir Razali Thaib M.Si, MT., Dr. Irwansyah ST., M.Eng., Dr.-Ing. Rudi Kurniawan, ST, M. Sc., Dr Sarwo Edhy Sofyan ST., M.Eng., dan dr. Harapan M.Infect.Dis, DTMH, PhD. Dalam hal ini, tim USK juga berkolaborasi dengan Prof. T.M. Indra Mahlia, M.Eng dari University of Technology Sydney, Ultimo, New South Wales Australia.
Penetapan Call for proposal untuk projek penelitian ini dibuka pada April 2020. Skema hibah penelitian yan diikuti adalah Rispro International Collaboration & Diaspora Salah dengan fokus penelitian dibidang kesehatan, material dan teknologi, dan maritim. Skema penelitian ini bisa diikuti oleh siapa saja, dan lembaga mana saja. Namun penelitian ini mensyaratkan peserta untuk berkolaborasi dengan peneliti Indonesia yang berada di luar negeri (diaspora).
Fokus dari riset yang diangkat oleh tim riset USK sendiri adalah tentang sistem tata udara dan efisiensi ruang isolasi pasien covid-19. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuat standar baru untuk ruang isolasi di Indonesia.
Saat ini pasien yang terkena covid-19 harus masuk ke ruang isolasi. Kedepannya mungkin akan ada penyakit menular lainnya yang metode penyebaran di indikasi melalui udara yang menghendaki penangan pasien masuk ke ruang isolasi. Sedangkan, ruang isolasi yang ada saat ini terutama di rumah sakit daerah masih memerlukan pembenahan sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO, ASHRAE dan Kementrian Kesehatan RI.
Penelitian ini melibatkan pakar-pakar dari dua bidang ilmu, yaitu kedokteran dan teknik. Pakar kedokteran akan melihat bagaimana perilaku virus jika temperatur dan tekanan udara di ruangan berubah. Sedangkan pakar bidang teknik akan fokus pada bagaimana sistem tata udara, distribusi dan pola aliran udara di ruang isolasi baik kajian dalam bentuk eksperimental maupun komputasional.
Besar harapan penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pencegahan, penyebaran dan tindakan penanganan terhadap covid-19 dan penyakit menular lainnya. Serta meminimalisir terpaparnya tenaga kesehatan dalam menangani pasien-pasien.